Sunday, December 4, 2011

Product

A.Defenisi Produk
Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) adalah : “A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need”. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Menurut Stanton, (1996:222), “A product is asset of tangible and intangible attributes, including packaging, color, price quality and brand plus the services and reputation of the seller”. Artinya suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya. Menurut Tjiptono (1999:95) secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli. Menurut Sofjan (2002) juga membagi produk menjadi tiga tingkatan, yaitu : 1.Produk inti, yang merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh seorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut. 2. Produk formal, yang merupakan bentuk, model, kualitas/mutu, merk, dan kemasan yang menyertai produk tersebut. 3.Produk tambahan, adalah tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan, pelayanan, pemeliharaan, dan pengangkutan secara cuma-cuma.
B. LIMA TINGKATAN PRODUK
Menurut Kotler (2003:408) ada lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential product. Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah :
a. Core benefit (namely the fundamental service of benefit that costumer really buying) yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan kepada konsumen.
b. Basic product (namely a basic version of the product) yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.
c. Expected product (namely a set of attributes and conditions that the buyers normally expect and agree to when they purchase this product) yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
d. Augmented product (namely that one includes additional service and benefit that distinguish the company’s offer from competitor’s offer) yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
e. Potential product (namely all of the argumentations and transformations that this product that ultimately undergo in the future) yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang.

C. KLASIFIKASI PRODUK
Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran, di antaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler (2002,p.451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :
a)Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
b)Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. Kotler (2002, p.486) juga mendefinisikan jasa sebagai berikut. “Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun. Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.
2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan sebagainya.
b. Barang tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.
3. Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
a)Barang konsumsi (consumer’s goods)
Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut.
b)Barang industri (industrial’s goods)
Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali.
Menurut Kotler (2002, p.451), ”barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis”. Pada umumnya barang konsumen dibedakan menjadi empat jenis :
1. Convenience goods
Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya antara lain produk tembakau, sabun, surat kabar, dan sebagainya.
2. Shopping goods
Barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Contohnya alat-alat rumah tangga, pakaian, furniture, mobil bekas dan lainnya.
3. Specialty goods
Barang-barang yang memiliki karakteristik dan/atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Misalnya mobil Lamborghini, pakaian rancangan orang terkenal, kamera Nikon dan sebagainya.
4. Unsought goods
Merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, ensiklopedia, tanah kuburan dan sebagainya.
D. Bauran Produk (Product Mix)
1. Kualitas
Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Akan tetapi, suatu produk dengan penampilan terbaik atau bahkan dengan tampilan lebih baik bukanlah merupakan produk dengan kualitas tertinggi jika tampilannya bukanlah yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar.
Menurut Kotler and Armstrong (2004) arti dari kualitas produk adalah “the ability of a product to perform its functions, it includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued attributes” yang artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd (2005) apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Menurut Tjiptono (1997), dimensi kualitas produk meliputi : 1) Kinerja Karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya. 2) Keistimewaan tambahan Karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board, AC, sound system, door lock system, power steering, dan sebagainya 3) Keandalan Kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat/macet/rewel/rusak. 4) Kesesuaian dengan spesifikasi Sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih besar daripada mobil sedan. 5) Daya tahan Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan mobil.
6) Estetika
Daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model atau desain yang artistik, warna, dan sebagainya.
2. Merek
Fungsi utama dari sebuah merek adalah agar konsumen dapat mencirikan suatu produk (baikitu barang maupun jasa) yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat dibedakan dari produkperusahaan lain yang serupa atau yang mirip yang dimiliki oleh pesaingnya. Konsumen yangmerasa puas dengan suatu produk tertentu akan membeli atau memakai kembali produktersebut di masa yang akan datang. Untuk dapat melakukan hal tersebut pemakai harus mampu membedakan dengan mudah antaraproduki yang asli dengan produk-produk yangidentik atau yang mirip. Untuk meemungkinan satu perusahaan dapat membedakan dirinya danproduk yang dimiliki terhadap apa yang dimiliki oleh para pesaingnya, maka merek menjadiperan penting dalam pencitraan dan strategi pemasaran perusahaan, pemberian kontribusiterhadapcit ra, danreput asi terhadap produk dari sebuah perusahaan di mata konsumen. Citra dan reputasi perusahaan untuk menciptakankepercayaan merupakan dasar untukmendapatkan pembeli yang setia dan meningkatkan nama baik perusahaan. Konsumensering memakai faktor emosional pada merek tertentu, berdasarkan serentetan kualitas yangdiinginkan atau fitur-fitur yang terwujud dalam produk-produk yang dimiliki merek tersebut.Merek juga dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam memelihara dan meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki guna menjamin bahwa merek produk yang mereka miliki memiliki reputasi yang baik. Ada 8 manfaat nyata yang bisa anda dapatkan. 1. Memberikan identitas produk anda. Apa yang dicari oleh konsumen jika mereka membutuhkan sebuah produk? Merek bukan? Produk anda akan mudah dikenali oleh konsumen karena merek ini. Bandingkan jika produk anda tidak ada mereknya. Begitu konsumen mencari produk anda di pasaran, mereka akan berkata, “Pak…beli sabun cuci yang busa sedikit itu lho pak, yang ada butir hijaunya, yang kalo pakaian dicuci nggak luntur dan bla..bla..bla..” Dan pada saat yang sama, belasan produk ada di depan si pembeli dengan ciri-ciri yang sama seperti yang ia sebutkan. 2. Membedakan dengan pesaing anda. Masih ada hubungannya dengan yang pertama, merek bisa membedakan produk anda dengan pesaing. Apa gunanya jika anda membuat produk yang bagus yang punya diferensiasi yang kuat jika ternyata pelanggan anda tidak mampu membedakan produk anda dengan produk pesaing anda? 3. Meningkatkan penjualan. Bila merek anda dipersepsikan bagus oleh konsumen, maka tak perlu diragukan lagi bahwa mereka akan bercerita kepada siapa saja agar membeli merek produk anda. Penjualan anda akan naik dengan sendirinya. Dan anda pasti tahu, hal yang disebutkan pertama kali oleh pelanggan yang puas adalah merek, bukan ciri-ciri produknya. 4. Bisa membangun loyalitas konsumen. Pelanggan yang puas akan memasukkan merek anda tidak hanya di kepala mereka, tapi juga di hati mereka. Bagi mereka, merek andalah yang terbaik. Mereka sudah merasa mendapatkan manfaat yang banyak dari produk anda. Jika anda cermati, begitu merek sebuah produk sudah bercokol di benaknya, mereka akan selalu membeli produk anda tanpa silau dengan harga murah ataupun promosi dan janji-janji dari rpoduk yang lain 5. Membuat pelanggan tidak sensitif terhadap harga yang akan anda kenakan. Anda pernah jatuh cinta kepada seseorang? Biasanya anda tidak masalah jika keluar biaya berapapun, asalkan seseorang yang membuat anda jatuh cinta itu senang. Sama dengan merek. Jika para pelanggan produk anda sudah “jatuh cinta” kepada merek anda, mereka tak akan peduli berapa banyak uang yang harus mereka keluarkan untuk membeli produk anda. 6. Komunikasi pemasaran jadi lancar. Hampir dari semua pakar pemasaran sepakat bahwa iklan yang terbaik adalah kata-kata yang keluar dari pelanggan yang puas. Secara tidak langsung, pelanggan yang puas terhadap merek anda akan membantu anda untuk mempromosikan produk dan citra merek anda. Dengan demikian, anda tidak perlu susah-suah untuk mengeluarkan dana dan usaha yang keras ditambah waktu yang panjang untuk memperkenalkan merek anda kepada calon konsumen baru. 7. Terbuka peluang untuk waralaba, licensing dan joint venture. Merek adalah intangible asset atau dalam pengertian bahasa Indonesianya adalah aset tak berwujud bagi perusahaan. Dalam jangka panjang, begitu merek anda telah mengakar kuat di benak para konsumen, anda dapat mewaralabakan merek anda. Bahkan anda bisa menggunakan merek anda untuk meningkatkan omset anda dengan menggunakan licensing dan joint venture. 8. Daya tarik bagi stakeholder Bukan hanya konsumen yang tertarik apabila merek bisnis anda sudah terkenal. Stakeholder-pun akan berusaha mencari merek bisnis anda. Anda tidak akan kesulitan untuk mencari pemasok, distributor, partner, karyawan bahkan para investor. Merek yang baik jugalah yang membuat anda mempunyai daya tawar yang tinggi di hadapan para stakeholder.
3. Pengemasan
Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, dan merupakan salah satu cara pengawetan bahan hasil pertanian, karena pengemasan dapat memperpanjang umur simpan bahan. Pengemasan adalah wadah atau pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas / dibungkusnya. Ruang lingkup bidang pengemasan saat ini juga sudah semakin luas, dari mulai bahan yang sangat bervariasi hingga model atau bentuk dan teknologi pengemasan yang semakin canggih dan menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari bahan kertas, plastik, gelas, logam, fiber hingga bahan-bahan yang dilaminasi. Namun demikian pemakaian bahan-bahan seperti papan kayu, karung goni, kain, kulit kayu , daun-daunan dan pelepah dan bahkan sampai barang-barang bekas seperti koran dan plastik bekas yang tidak etis dan hiegenis juga digunakan sebagai bahan pengemas produk pangan. Bentuk dan teknologi kemasan juga bervariasi dari kemasan botol, kaleng, corrugated box, kemasan vakum, kemasan aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pintar (active and intelligent packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam kemasan dengan kebutuhan produk yang dikemas. Minuman teh dalam kantong plastik, nasi bungkus dalam daun pisang, sekarang juga sudah berkembang menjadi kotak-kotak katering sampai minuman anggur dalam botol dan kemasan yang cantik berpita merah. Susunan konstruksi kemasan juga semakin kompleks dari tingkat primer, sekunder, tertier sampai konstruksi yang tidak dapat lagi dipisahkan antara fungsinya sebagai pengemas atau sebagai unit penyimpanan, misalnya pada peti kemas yang dilengkapi dengan pendingin (refrigerated container) berisi udang beku untuk ekspor. Industri bahan kemasan di Indonesia juga sudah semakin banyak, seperti industri penghasil kemasan karton, kemasan gelas, kemasan plastik, kemasan laminasi yang produknya sudah mengisi kebutuhan masyarakat dan dunia industri. Industri kemasan di negara-negara maju telah lama berkembang menjadi perusahaan-perusahaan besar yang bergerak dalam usaha produksi bahan atau produk pengemas seperti kaleng (American Can Co), karton (Pulp and Paper Co), plastik (Clearpack), botol plastik PET (Krones), kemasan kotak laminasi (Tetrapak, Combibloc), gelas, kertas lapis, kertas alumunium dan lain-lain yang produknya diekspor ke berbagai belahan dunia. Industri lain yang berkaitan dengan pengemasan adalah industri penutup kemasan seperti penutup botol (Bericap), industri sealer meachine dan industri pembuat label dan kode pada kemasan. Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan. Secara umum fungsi pengemasan pada bahan pangan adalah :
1. Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga kekonsumen, agar produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta atau butiran 2. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk. 3. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan. 4. Meningkatkan efisiensi, misalnya : memudahkan penghitungan memudahkan pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting dalam dunia perdagangan.. 5. Melindungi pengaruh buruk dari luar, Melindungi pengaruh buruk dari produk di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas berupa produk yang berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun dan produk yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas produk ini dapat melindungi produk-produk lain di sekit 6. Memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya penjualan kecap dan syrup mengalami peningkatan sebagai akibat dari penggunaan kemasan botol plastik. 7. Menambah daya tarik calon pembeli
8. Sarana informasi dan iklan 9. Memberi kenyamanan bagi pemakai.
4. Desain
Desain Produk adalah sebagai alat manajemen untuk menterjemahkan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi rangcangan yang nyata yang akan diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba.
Hal ini sesuai dengan pendapat Bagas Prastyowibowo (1999),menyatakan bahwa :
“ Desain produk salah satu unsur memajukan industri agar hasil industri produk tersebut dapat diterima oleh masyarakat, karena produk yang mereka dapatkan mempunyai kualitas baik,harga terjangkau,desain yang menarik,mendapatkan jaminan dan sebagainya. ”
Begitu pun pendapat Yus R Hadjadinata (1995) menyatakan bahwa:
“ Product design berhubungan dengan bentuk dan fungsi.Design mengenai bentuk berhubungan dengan perencanaan dan penampilan dari product tersebut.Sedangkan desain mengenai fungsi berhubungan dengan bagaimana product tersebut dapat di gunakan. ”
Ada pun pengertian dari desain produk itu dikemukan oleh Suyadi Prawirosentono dalam bukunya Manajemen Produksi ( 1996) :
“ Product design adalah rancang bangun dari suatu produk ( barang ) yang akan diproduksi.”
Franklin G Moore dan Thomas E Hederick dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi ( 1999), mengatakan :
“ Desain produk merupakan hal yang paling penting, karena kesempatan yang dimiliki produk baru sering menakjubkan. Dimana pada suatu waktu, produk baru dapat menaikan dua kali atau tiga kali omset suatu organisasi “
Berdasarkan beberapa pengertian Desain Produk tersebut diatas ternyata bahwa Produk Desain mempunyai maksud dan tujuan untuk membantu perusahaan dalam menciptakan dan mengembangkan produk baru atau untuk menjamin hasil produki yang sesuai dengan keinginan pelanggan disatu pihak serta dipihak lain untuk menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan.
Maksud dari Desain Produk, antara lain :
• Untuk menghindari kegagalan – kegagalan yang mungkin terjadi dalam pembuatan suatu produk.
• Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan produk.
• Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat.
• Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat.
• Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi persyaratan atau masih perlu perbaikan kembali.
Sedangkan tujuan dari Desain Produk itu sendiri, adalah :
•Un tuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
• Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya.
• Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan baku dan biaya – biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut.
5. Jaminan dan garansi Semua penjual secara hukum bertanggung jawab untuk memenuhi harapan pembeli yang normal atau masuk akal. Jaminan merupakan pernyataan formal dari kinerja produk yang diharapkan oleh pengusaha pabrik. Produk bergaransi dapat dikembalikan kepada pabrik atau pusat servis yang ditunjuk untuk melakukan perbaikan, penggantian, atau pengembalian uang. Jaminan, apakah itu diekspresikan atau diimplikasikan, dapat dituntut secara hukum.
6. Analisis lini-produk Dalam menawarkan lini produk, perusahaan biasanya menciptakan platform dan modul dasar yang dapat ditambahkan untuk memenuhi tuntutan pelanggan. Manajer-manajer lini produk perlu mengetahui penjualan dan laba setiap barang dalam lininya untuk menentukan barang mana yang harus dikembangkan, dipertahankan, diambil hasilnya, atau dilepaskan. Mereka juga perlu memahami profil pasar setiap lini produk. Analisis lini produk memberikan informasi tentang dua bidang keputusan penting yaitu panjangnya lini produk dan penetapan harga bauran produk.
E. Siklus hidup produk (product life cycle)
Siklus hidup produk adalah perjalanan penjualan dari suatu produk dalam masa hidupnya. Siklus hidup produk merupakan suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Suatu produk dikatakan memiliki siklus hidup, didasari oleh kenyataan bahwa:
a. Produk memiliki umur yang terbatas
b. Penjualan produk melalui berbagai tahap yang berbeda, masing-masing memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi penjual
c. Laba naik dan turun pada berbagai tahap siklus hidup produk
d. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian, dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidup produk
Siklus hidup produk terdiri dari 5 tahap :
1. Tahap penemuan dan pengembangan produksi
Dalam meluncurkan sebuah produk baru, perusahaan harus mengambil 4 keputusan, yaitu :
a. Bilakah (timing)
b. Dimana ( strategi geografis)
c. Kepada siapa ( prospek pasar sasaran)
d. Dengan cara bagaimana (strategi pemasaran pendahuluan)
2. Tahap perkenalan (introduction) Dengan mempertimbangkan harga dan promosi, manajemen dapat mengikuti salah satu dari empat strategi berikut ini:
a. Strategi peluncuran cepat (rapid-skimming strategy)
b. Strategi peluncuran lambat (slow-skimming strategy)
c. Strategi penetrasi cepat (rapid-penetration strategy)
d. Strategi penetrasi lambat (slow-penetration strategy)
3. Tahap pertumbuhan (growth)
Strategi yang dapt dilakukan pada tahap ini :
a. Menyempurnakan mutu produk dan menambahkan model dan ciri khas produk baru dan gaya yang lebih baik
b. Berusaha memasuki segmen pasar yang baru
c. Mencari saluran distribusi yang baru
d. Mengalihkan pesan iklan dari poembentukan kesadaran akan produk kepada keyakinan dan pembelian produk
e. Dengan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang peka-harga.
4. Tahap kedewasaan (maturity) Strategi yang dapat dilakukan pada tahap ini :
1. Modifikasi pasar
a.Memperluas jumlah pemakai merk
b.Meningkatkan tingkat pemakaian per pemakai
2. Modifikasi produk
a. Peningkatan kualitas (quality improvement)
b. Peningkatan keistimewaan (feature improvement)
c. Peningkatan gaya (style improvement)
3. Modifikasi bauran pemasaran (marketing mix)
a. Harga
b. Distribusi
c. Periklanan
d. Promosi penjualan e. Pelayanan
5. Tahap penurunan (decline)
a. Mengidentifikasi produk lemah
b. Menentukan strategi pemasaran
c. Keputusan penghentian

Tuesday, November 29, 2011

Manajemen Agribisnis Negara Amerika Serikat

PENDAHULUAN

Kondisi Pertanian di Amerika Serikat secara umum dan Perkembangan Sistem Agribisnis

Amerika Serikat yang dikenal sebagai negara adikuasa karena mempunyai dominasi kuat terhadap negara-negara lain. Gelar Amerika Serikat sebagai negara adidaya di bidang ekonomi diciptakan dan didukung oleh berbagai faktor. Pertama, di bidang agraris mempunyai lahan pertanian dan peternakan yang luas. Kedua, kaya bahan tambang. Ketiga, masyarakatnya menguasai teknologi yang memadai. Keempat etos kerja masyarakatnya tinggi. Kelima, tingkat partisipasi masyarakat di bidang pembangunan tinggi serta para pemimpinnya mempunyai tanggung jawab tinggi terhadap kesejahteraan warganya.
Sektor pertanian di Amerika dilaksanakan dengan menggunakan teknologi modern dan semangat kerja keras para petaninya. Lahan pertanian negara ini meliputi 47% dari luas wilayah negara dengan menggunakan sistem monokultur (satu kawasan satu jenis tanaman). Hasil pertanian Amerika Serikat, antara lain jagung, kedelai, gandum, kapas, beras, sayuran, tembakau, dan buah-buahan.
Amerika serikat salah satu negara maju yang telah berpengalaman menerapkan pengolahan lahan pertanian dalam skala luas menggunakan mesin pertanian. Bahkan telah memproduksi sendiri mesin-mesin pertaniannya. Tanpa dukungan infrastruktur dari pemerintah, Amerika serikat tidak akan mampu membangun sektor pertanian seoptimal ini. Sebagai contoh kasus bagaimana pembangunan pertanian dan kebijakannya di Negara Maju, dapat diperhatikan dalam negara Amerika serikat berikut. Sejak tahun 2002, pemerintah AS memberikan subsidi sebesar US $ 19 milliar per tahun kepada petaninya, atau sekitar dua kali dari dana yang dicadangkan untuk bantuan interansionalnya. Dalam hal beras, misalnya AS telah mencadangkan sekitar US$ 100 ribu subsidi per petani yang diberikan kepada siapapun yang mau mengganti tanamannya dengan padi. Negara bagian di pantai barat seperti California dan Washington, dan negara bagian di tenggara seperti Lousiana, South dan North Carolina memang sedang antusias mengembangkan agribisnis padi sawah. Proses agribisnis di Amerika serikat dimulai dengan proses analisa tanah, pengolahan sampai penanaman dan panen. Setelah itu benih yang telah dipanen, kemudian dijual kepada pengusaha besar seperti Monsanto, Pioneer, Cargill dan masih banyak lagi. Perusahaan besar tersebut kemudian melakukan tindakan seperti ekspor ke luar negeri, mengolah produk seperti menjadi bahan bakar ethanol, makanan ternak, atau kemudian menjualnya kembali kepada produsen lain untuk dijadikan produk yang lain. Keseluruhan proses ini melibatkankan tiga system agribisnis yaitu input (penanaman benih), on-farm (proses penanaman sampai panen) dan output (ekspor, pengolahan dan penjualan benih).


PEMBAHASAN

1. Permasalahan Sistem Agribisnis di Amerika serikat
Permasalahan yang akan kami kemukakan mengenai proses agribisnis di Amerika Serikat adalah terjadinya struktur pasar monopoli dimana perusahaan besar menguasai pangsa pasar agrinisnis di Amerika. Ini tidak terlepas dari sistem kapitalis yang dianut Negara tersebut dimana sistem tersebut menyatakan bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Selain itu UU pemerintahan masih melindungi konglomerat sehingga pengusaha kecil – atau disini bisa disebut sebagai petani kecil – tidak bisa berbuat banyak untuk merubah keadaan menjadi lebih baik buat mereka.
“Agribisnis boleh dibilang sektor bisnis besar di Amerika. Konglomerat besar menguasai pertanian maupun perkebunan di Amerika. Di bawah George Bush, pemerintah Amerika membebaskan sektor agribisnis untuk berkembang atas kemampuan sendiri. Akibatnya petani kecil terinjak. Saat ini Presiden Barack Obama berencana untuk mengubah kebijakan tersebut”.
Dari pernyataan tersebut diatas bisa dikatakan konglomerat dilindungi oleh pemerintah yang belum memihak kepada petani kecil. Selain itu dengan keberpihakan kepada para konglomerat, sehingga mereka secara bebas “memeras” petani kecil dengan memaksa mereka membeli benih, bahan bakar diesel untuk traktor, pupuk, bahan kimia dan kebutuhan pertanian lainnya. Kami kutip kembali dari internet: “Apabila seorang petani membeli traktor, bahan bakar disel, pupuk, bahan kimia dan kebutuhan pertanian lainnya, mereka harus membeli dari perusahaan yang boleh dibilang memonopoli sektor tersebut. Para petani harus membayar harga tinggi, jadi mereka harus berhutang besar. Lalu hasil panen harus dijual kepada perusahaan yang bisa dikategorikan monopsony, hanya ada satu orang yang membeli, boleh disamakan dengan monopoli. Jadi petani ini tidak mendapat harga yang menguntungkan untuk panenannya. Dengan kata lain, ia diperas untuk keluar dari bisnis. Saat ini hanya ada sejumlah kecil petani independen di Amerika”.
2. Wilayah penyebaran pertanian di Amerika Serikat
Amerika Serikat memiliki 50 negara bagian dan sebagian besar terletak di bagian Benua Amerika Utara. Daerah pertanian tersebar di beberapa wilayah tergantung dari kondisi lahan dan cuaca daerah tersebut. Ragam tanaman untuk setiap wilayah sangat bergantung pada faktor-faktor seperti kondisi tanah (pH, tekstur, struktur tanah), kondisi geografis daerah (perbukitan, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah), musim (pada beberapa wilayah Amerika bagian selatan, sebagian Negara bagian tidak mengalami salju seperti Negara bagian California, Texas, Florida) dan kelembaban udara. Seperti yang terlihat pada gambar (peta penyebaran wilayah pertanian di USA), untuk setiap Negara bagian memiliki produk unggulannya masing-masing, tergantung kondisi-kondisi yang tersebut diatas. Seperti contoh Negara bagian Iowa, dimana produk unggulan mereka adalah jagung, selain itu ada beberapa petani yang menanam kedelai, dan beberapa sayur-sayuran dan buah-buahan seperti semangka, melon, wortel, kol, dan brokoli. Tingginya produksi jagung disebabkan ketersediaan unsur hara dan kondisi lingkungan yang mendukung bagi tanaman sehingga produksi jagung bisa optimal.
Amerika serikat adalah pengekspor jagung terbesar didunia, pada tahun 2005 mengekspor jagung senilai 5,038 milyar US$ atau sekitar 44,91% total ekspor didunia. Indonesia adalah pengimpor jagung dan kedelai dari Amerika.
3. Sistem Agribisnis di Amerika Serikat
Sistem agribisnis pertanian di Amerika Serikat sesuai dengan teori Davis and Golberg yang menyatakan bahwa “ Agribusiness incleded all operation involved in the manufacture and distribution of farm supplies; production operations on the farm; the storage, the processing and distribution of farm commodities from them, trading (wholesaler, retallers), consumers to it, all non farm and institution serving them. Dimana pernyataan Davis and Golberg ini merupakan pandangan modern yang sudah dikembangkan di negara maju seperti di Amerika Serikat.
Sistem agribisnis pertanian di Amerika Serikat dikelola dengan sangat profesional yang melibatkan orang-orang yang ahli di bidangnya. Dimulai dari tanah sebagai dasar awal dimulainya sebuah pertanaman, mereka yaitu petani dengan kesadaran sendiri melakukan analisa tanah sebelum menanam. Mereka mengambil sampel tanah secara acak di beberapa tempat di lahan pertanian mereka, membawa atau mengirimkannya ke lab dan setelah itu melihat hasil tes. Berdasarkan hasil analisa tersebut, bisa ditentukan cara pengolahan lahan tersebut, seperti pupuk apa yang dibutuhkan, kandungan zat dalam tanah dan lain sebagainya sehingga bisa ditentukan tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Setelah itu, petani memulai penanaman yang umumnya dilakukan oleh 1 keluarga yang terdiri dari 3-4 anggota keluarga untuk mengelola puluhan hingga ratusan hektar. Minimnya jumlah tenaga kerja di karenakan manufaktur yang digunakan sudah sangat memadai. Seperti traktor khusus untuk menanam, memupuk, menyiram dan memanen. Hanya 1 hal yang dilakukan manusia selain mengendarai traktor tersebut, yaitu memeriksa adanya serangan hama atau penyakit di lapangan. Setelah proses di lapangan tersebut, sebagian hasil panen langsung dijual dan sebagian lagi disimpan di dalam gudang khusus yang sudah diatur suhu dan kelembabannya agar sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan untuk menyimpan. Contoh untuk produk jagung, untuk penjualan, mereka menjual jagung hasil panen mereka langsung ke produsen besar jagung seperti Syngenta, Cargil atau Monsanto. Produknya berupa jagung pipilan karena ketika jagung dipanen, mereka menggunakan traktor yang saat memanen, sudah otomatis memipil jagung tersebut sehingga produk siap jadi untuk dijual/dipasarkan. Sebagian produk lagi disimpan di tempat penyimpanan yang memiliki suhu ruangan khusus yang bisa menyimpan jagung selama berbulan-bulan.
Produsen besar yang membeli jagung dari petani tersebut, sebagian besar mengolah produknya menjadi produk olahan baru seperti makanan ternak untuk kemudian mereka jual ke dalam maupun ke luar negeri. Selain itu jagung pipilan tersebut juga diekspor keluar negeri seperti ke Kanada, Brazil, India dan juga termasuk ke Indonesia. Sebagian produk yang lain kemudian dijual ke produsen yang lain yang memproses produk sampai kemudian layak untuk dijual ke konsumen sebagai bahan olahan ataupun siap jadi dan memiliki harga jual yang tinggi. Seperti contoh membuat tepung jagung, popcorn, jagung kalengan, dan lain sebagainya. Selain produk-produk diatas, pengolahan jagung juga sudah sampai pada teknologi yang sangat maju yaitu dengan mengolahnya sebagai alternative bahan bakar selain diesel yang disebut sebagai ethanol. Ethanol dibuat dari bahan baku jagung yang dicampur dengan bahan-bahan kimia yang menghasilkan bahan bakar pilihan untuk kendaraan ataupun alat-alat yang membutuhkan bahan bakar. Produksi jagung yang sudah sangat berlebih baik untuk kebutuhan local maupun ekspor keluar negeri, sehingga mereka (scientist Amerika) berpikir bagaimana mengolah jagung mereka menjadi lebih bermanfaat dari sebelumnya. Maka dimulailah revolusi dibidang bahan bakar ini yang dimulai di tahun 1986 yang produksinya dari tahun ke tahun terus meningkat sampai sekarang ini. Amerika serikat adalah pengekspor jagung terbesar didunia, pada tahun 2005 mengekspor jagung senilai 5,038 milyar US$ atau sekitar 44,91% total ekspor didunia. Indonesia adalah pengimpor jagung dan kedelai dari Amerika.
Proses agribisnis
Telah disebutkan diatas mengenai proses agribisnis yang dimulai dengan proses analisa tanah, pengolahan sampai penanaman dan panen. Setelah itu benih yang telah dipanen, kemudian dijual kepada pengusaha besar seperti Monsanto, Pioneer, Cargill dan masih banyak lagi. Perusahaan besar tersebut kemudian melakukan tindakan seperti ekspor ke luar negeri, mengolah produk seperti menjadi bahan bakar ethanol, makanan ternak, atau kemudian menjualnya kembali kepada produsen lain untuk dijadikan produk yang lain. Keseluruhan proses ini melibatkankan tiga system agribisnis yaitu input (penanaman benih), on-farm (proses penanaman sampai panen) dan output (ekspor, pengolahan dan penjualan benih).

Keunggulan sistem pertanian di Amerika Serikat
 Sistem yang diterapkan sudah sangat modern, dimulai dari petani yang sangat professional dan dengan kesadaran sendiri melaksanakan proses pertanian mereka sampai penggunaan alat-alat modern untuk mendukung proses pertanaman tersebut.
 Asuransi pertanian. Petani Amerika selain mengasuransikan diri mereka sendiri, mereka juga turut mengasuransikan areal pertanian mereka jika sesuatu yang tidak terduga terjadi dikemudian hari. Sebagai contoh, mereka mengasuransikan areal tanaman jagung terhadap badai dan tornado yang sering melanda daerah mereka. Jadi ketika panen yang mereka prediksi bakal mereka dapatkan untuk bulan depan tetapi karena terjadi tornado sehingga panen menjadi gagal, maka mereka tidak merugi karena sudah terasuransikan sehingga kerugian bisa tertutupi.
Peranan Pemerintahan Amerika Serikat serta Kebijakan Pemerintah
Peran pemerintah AS dalam sector pertaniannya juga terlihat sangat besar, hal ini dapat dilihat pada Farm Security and Rural Investment Act of 2002 (FSRIA) yang terdiri dari program konservasi lahan dan lingkungan pertanian (dalam kesepakatan ini dinyatakan bahwa masalah pengaturan lahan sampai distribusi hasil pertanian antara negara bagian dan federal, serta ekspor komoditi hasil pertanian ke luar tetap diawasi dan diatur oleh pemerintah AS yang memiliki otoritas untuk seluruh aspek komoditi pertanian secara penuh), program bantuan pinjaman dan pembayaran serta mengatur investasi pertanian (Pemerintah juga masih memberikan program jaminan kredit eksport untuk para petaninya agar masih tetap produktif), program jaminan kesehatan, dan program subsidi langsung komoditi pertanian, akses perdagangan pertanian luar negeri, (bantuan eksport dari beberapa komoditi yang termasuk dalam program akses pasar masih digunakan. Sedangkan food for progress mengacu pada kesepakatan organisasi internasional, walaupun masih terdapat pengecualian terutama beberapa sektor pertanian yang dilindungi), bantuan pangan domestik atau keamanan makanan (khususnya klasifikasi bahan makanan). Keseluruhan kebijakan tersebut disetujui oleh Congressional Resources, yang didalamnya terdapat Senate Commitee on Agriculture dan U.S. House Committee on Agriculture.
Salah satu persoalan yang mendasar pada proteksi perdagangan pertanian AS pasca AoA (Agreement on Agriculture) dilakukan, karena alasan menjaga harga produk pertanian tetap rendah, masalah ketahanan pangan dan pelestarian sumber daya alam (SDA) walaupun masih terjadi overlapping. Tetapi kemudian muncul persoalan lain yaitu, pada masalah distribusi subsidi pertanian yang diatur oleh pemerintah AS, ketimpangan masalah distribusi subsidi malah dinikmati oleh sebagian besar para petani besar bukan sebaliknya, masalah tersebut kemudian menjadi bahan analisa kebijakan publik pertanian AS, tidak hanya dikarenakan desakan kekuatan-kekuatan domestik, tetapi adanya kelompok-kelompok kepentingan ’petani besar’ yang mendesak pemerintahannya untuk melaksanakan ketentuan tertentu. Persoalan yang mulai muncul pada masa pemerintahan George Walker Bush yaitu tetap melakukan subsidi pertanian, walaupun ada beberapa kelompok lain yang terus menentang pemberlakuan subsidi tersebut, bahkan sempat terjadi beberapa aksi demonstrasi.
Sikap dan kebijakan pemerintah dalam masalah pertanian mencerminkan kepentingan nasional yang harus dilindungi, tindakan dalam kebijakan undang-undang pertanian yang disahkan pada tahun 2002. Pemerintah AS pada setiap tahunnya melakukan perubahan pada beberapa kebijakan pertaniannya, agar programprogram tersebut diharapkan dapat menjamin kemakmuran dan kesejahteraan para petaninya. Pada masa lalu pemerintah lebih menspesifikasikan pada program penanggulangan pada bencana alam (penanganan pada masalah alam), peningkatan hasil produksi (teknologi dan investasi modal) dan peningkatan pada riset-riset pertanian. Tetapi pada masa sekarang, akibat dari keberhasilan programprogram tersebut, pemerintah menghadapi kesulitan pengaturan pada kelebihan produksi hasil-hasil pertanian yang setiap tahunnya semakin meningkat, serta kesulitan dalam pengontrolan harga-harga pertanian, yang di akibatkan turunnya harga karena produksi yang berlebihan. Peranan pemerintah AS tercermin melalui kebijakan pemerintah AS yang terdapat dalam Undang-undang pertanian nasional AS, yang dikeluarkan dan disahkan pada tahun 2002. Undang-undang pertanian nasional seiring waktu mengalami banyak perubahan dan pembaruan. Undang-undang pertanian mulai dikenalkan pada tahun 1933 dengan nama Agricultural Adjustment Act of 1933, yang kemudian pada tahun 2002 menjadi the Farm Security and Rural Investment Act of 2002 yang biasa disebut FSRIA. Ada beberapa konsentrasi kebijakan yang diambil pemerintah ketika mengeluarkan undang-undang pertanian nasionalnya (FSRIA), diantaranya :
1. Program Konservasi dan Lingkungan
Peraturan mengenai masalah konservasi alam bagi lahan pertanian melalui peningkatan dana the Environmental Quality Incentives (EQI) dan juga muncul program baru yaitu Conservation Security Program (CSP) yang akan memberikan dukungan dana bagi produsen dan petani yang melaksanakan praktek-praktek konservasi alam dalam bertani. Land Retirement Program (LRP), salah satu program yang diperluas pelaksanaannya khususnya sehubungan dengan lahan gambus (tidak diberdayakan). Dana untuk perlindungan terhadap lahan pertanian ditingkatkan. Untuk membantu para pemiliki tanah melestarikan atau menciptakan lahan rumput, diciptakan satu progam baru tambahan, yaitu Grassland Reserve. FSRIA kemudian memperluas otoritas dalam Program Konservasi Cadangan seluas 40 juta acre, tujuannya adalah menyediakan penggunaan tanah bagi produk pertanian, serta pembangunan untuk lingkungan dan wisata. Alasan utama pemerintah untuk menjaga lingkungan dan mengurangi suplai panen supaya harga harga pertanian tidak menurun. Bantuan pemerintah juga terlihat dari besarnya peningkatan anggaran atau dana pembayaran cost sharing dalam bidang konservasi pertanian dan lingkungan pada tahun 1995-2006 sebesar $22,593,905,890 (EWG database) Bantuan pemerintah dengan alas an menjaga pelestarian lingkungan, memang tidak terlihat seperti subsidi langsung dalam bidang pertanian, tetapi melalui peran pemerintah inilah kemudian bantuan pengolahan lahan untuk pertanian meningkat dan menambah beban anggaran, yang telah disepakati melalui Kongres. Program Jaminan Konservasi yang diberikan oleh pemerintah, khusus kepada petani atau produsen untuk memelihara konservasi pada tanah yang sedang diolah. Program ini sekaligus pemberdayaan dan pelestarian tanah yang sedang diolah, agar dapat digunakan kembali setelah masa panen, serta pembangunan kondisi tanah agar tidak terjadi penurunan atau tidak subur. Program ini bertujuan mengem-balikan tingkat kesuburan tanah dengan cara menanami rerumputan dan tanaman lainnya, program insentif kualitas lingkungan AS (US Environmental Quality Incentive Program) yang dikelola AS sebagai upaya peningkatan konservasi air dan tindakan-tindakan lainnya sebagai bentuk lain dari subsidi tidak langsung dari pemerintah. Peran pemerintah disini dapat dikatakan invisible sebagai proteksi, karena hanya seperti bantuan untuk pelestarian alam, walaupun terlihat adanya peningkatan anggaran pemerintah untuk masalah konservasi pertanian dan lingkungan dan adanya tujuan lainnya, yaitu adanya pembatasan dan pengaturan lahan agar produksi tidak terlalu berlimpah atau kapasitas kelebihan produksi dapat di kontrol.
2. Program Bantuan Pinjaman dan Pembayaran
Farm Service Agency (FSA) menyusun peraturan yang lebih ringan kepada para petani yang memenuhi persyaratan, untuk mendapatkan peminjaman kredit atau bantuan kredit pemerintah. Peraturan peminjaman uang bagi para petani dan peternak yang baru mulai usahanya dimodifikasikan, agar mereka yang memenuhi persyaratan dapat meminjam uang untuk meningkatkan dan mendapatkan manfaat yang lebih baik, sehingga muncullah sebuah program yang membantu petani di perdesaan atau daerah pinggiran, dalam peminjaman dengan nama ‘farm loan program’. Program bantuan pinjaman untuk para petani kecil, dimaksudkan untuk pinjaman atau modal pada masa tanam, dan juga untuk masa panen pada saat harga hasil tanaman menurun, karena kelebihan produksi. Program ini memberikan kemudahan bagi para petani yang meminjam kepada pemerintah, yaitu tingkat bunga yang sangat rendah, hanya sebesar 0,5% dan dalam jangka waktu diatas rata-rata 10 tahun.Peranan pemerintah disini sangat menguntungkan para petani. Selain meminjam kepada pemerintah melalui bank-bank yang ditunjuk, para petani juga dipermudah meminjam uang kepada para agribisnis, hal ini dimaksudkan agar petani tidak meninggalkan pekerjaannya. Bantuan pemerintah terhadap anggaran pinjaman cukup tinggi, yaitu total anggaran pinjaman untuk pertanian pada tahun 2002– 2006 sebesar US$ 22,593,905,890 (EWG Database). Ada bantuan pemerintah dalam bentuk lain, yaitu tambahan pembayaran secara langsung perkomoditi, seperti harga perbussel jagung, yang langsung dapat tambahan oleh pemerintah, misalnya harga jagung perbussel dapat subsidi $25. Beberapa program bantuan pemerintah semua menguntungkan petani, disini terlihat peranan pemerintah begitu besar dalam menjaga kesejahteraan dan kemakmuran petaninya.
Perhatian pemerintah terlihat besar dalam meningkatkan bantuan pertanian melalui pembayaran countercyclical atau sering disebut sebagai pengganti pembayaran darurat, disusun untuk membatasi dampak dari rendahnya harga dan penghasilan para petani. Sehingga petani diperbolehkan mengajukan pinjaman sebelum masa tanam berikutnya dan tidak perlu menunggu pelunasan pada pinjaman sebelumnya. Hal ini dilakukan agar petani memiliki modal ketika melakukan pembaharuan lahannya, serta dapat memperluas produksinya, sehingga program ini memperbolehkan petani untuk selalu memperbaharui lahan atau tanah dan produk-produk pertaniannya.
3. Program Jaminan Kesehatan
Adanya Program Stamp Food dan menjamin bahwa makanan yang berada di pasar domestik terjaga secara kualitas dan semua merupakan hasil panen dari petani domestik. Awalnya program ini membatasi import makanan dan pertanian dari luar, secara invisible ini adalah tindakan proteksi
pemerintah terhadap pertaniannya, tetapi kemudian berdampak pada jaminan makanan dan pertanian yang baik dan sehat. Hal ini juga berdampak terhadap kesehatan para petani ketika proses masa tanam, mereka yang menggunakan pestisida untuk tanaman diberikan vaksin gratis dan general check up yang difasilitasi pemerintah, di rumah sakit yang ditunjuk langsung oleh pemerintah. Pemerintah pertanian AS mempunyai komitmen untuk menjamin keamanan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakatnya.Pemerintah berupaya untuk memastikan bahwa peraturan yang ada untuk mencegah wabah penyakit, baik yang menyerang lahan pertanian maupun peternakan berdasarkan penelitian ilmiah. Pemerintah menunjuk Harvard University untuk melakukan penelitian, mengenai masalah kesehatan tanaman, ternak atau binatang dan petani. Hal ini dilakukan dalam membatasi import makanan (hal ini terlihat adanya sertifikasi yang sangat tinggi yang harus dilakukan pengimport makanan), dengan alasan untuk perlindungan secara keseluruhan untuk seluruh masyarakatnya terutama masalah kesehatan.
4. Program Subsidi langsung Komoditi Pertanian
Hal ini dimaksudkan agar harga produk pertanian yang beredar di pasar tidak terlalu tinggi, walaupun produksi pertanian yang dibeli dari petani rendah. Perhatian pemerintah terhadap pertaniannya, yaitu langsung memberikan bantuan atau subsidi untuk setiap komoditinya. Total subsidi yang diberian USDA sebagai bantuan pada program subsidi untuk berberapa komoditi pertanian yang diunggulkan, sangat besar terlihat dari angka yang sangat fantastis pada tahun 1995-2006 sekitar US$177,6 billion. Alokasi subsidi tersebut pada sekitar dua puluh komoditi, diantaranya empat komoditi yang mendapat perhatian dari USDA, seperti jagung sebesar US$56,170,875,257, gandum sebesar US$22,051,566,200, kapas sebesar US$21,329,862,262, dan beras sebesar US$11,043,795,298 (EWG Database).Pembayaran atau pengeluaran dari anggaran pemerintah, menunjukkan adanya bantuan langsung pemerintah terhadap pertanian AS. Selain itu untuk memudahkan petani, USDA memberi kebebasan petani untuk menanam apapun pada lahan yang ada, dan diberikannya jaminan subsidi tidak saja untuk komoditi tertentu, tetapi bantuan langsung untuk para petaninya melalui program subsidi pinjaman untuk masa tanam. Program lain dapat terlihat dari hasil laporan USDA, besarnya peranan pemerintah melalui subsidi lainnya itu terlihat dari anggaran untuk subsidi pertanian yang telah disahkan pada tahun 1995 sampai 2006 atau program bantuan atau subsidi 11 tahunan. Laporan ini menunjukkan bahwa adanya perlindungan terhadap komoditi pertaniannya, dengan subsidi tersebut kesejahteraan petani AS terpenuhi dan harga pasar domestik untuk pertanian menjadi turun.
Tindakan proteksi dari pemerintah di sini terlihat jelas dan menimbulkan protes terutama dari negara-negara lain, karena disisi lain AS gencar menyuruh negara-negara lain untuk menurunkan subsidi terhadap pertanian mereka. Tetapi USDA tetap menjalankan program ini dengan alasan bantuan tersebut telah di program sejak tahun 1995 sampai 2006 (program 11 tahunan) dan telah disepakati melalui Kongres.
5. Program Peningkatan Ekspor (Export
Enhancement Program/ EEP) Analisa peran pemerintah dalam perdagangan global adalah menjaga agar nilai hasil ekspor melebihi nilai hasil impor, untuk mendapatkan surplus negara. Pada tahun 2002, meskipun terjadi penurunan jumlah ekspor pertanian pada tahun 2001, masih memiliki surplus sekitar 10 milyar dollar (Laporan Operasional Tahunan Kedutaan Besar RI di Washington, DC. AS, Buku Kedua, 2002), hal ini menjadi salah satu pemasukan terbesar untuk keuangan AS, dan AS sangat menjaga surplus ekspor pertaniannya sebagai salah satu kekuatan keuangan nasionalnya.
Program peningkatan ekspor sangat menguntungkan eksportir pertanian yang kebanyakan dikuasai oleh para agrobisnis yang berbasis pada pasar global. Meningkatnya ekspor pertanian AS, selain menghasilkan pajak yang besar, juga berdampak pada semakin kuat dan besar agrobisnis yang bermain di pasar internasional, karena ekspor pertanian AS diwakili para agrobisnis tersebut.
Subsidi Pertanian di Amerika Serikat
Departemen Pertanian AS mendistribusikan antara $ 10 miliar dan $ 30 miliar pada subsidi tunai kepada petani dan pemilik lahan pertanian masing-masing .Jumlah tertentu tergantung pada harga pasar untuk tanaman, tingkat pembayaran bencana, dan faktor lainnya. Lebih dari 90 persen dari subsidi pertanian ke para petani dari lima tanaman-gandum jagung, kedelai, beras, dan cotton. Lebih dari 800.000 petani dan pemilik tanah menerima subsidi, tetapi pembayaran sangat miring terhadap producers terbesar. Selain subsidi tunai rutin, USDA menyediakan asuransi tanaman disubsidi, dukungan pemasaran, dan layanan lainnya untuk usaha peternakan. USDA juga melakukan penelitian pertanian yang luas dan mengumpulkan data statistik untuk industri. Ini subsidi langsung dan layanan biaya pembayar pajak sekitar $ 5 milyar setiap tahun, menempatkan pertanian dukungan total antara $ 15000000000 dan $ 35 miliar per tahun. Pertanian telah lama menarik dukungan pemerintah federal. Salah satu program subsidi untuk pertanian pertama adalah Undang-undang Morrill dari 1862, yang didirikan tanah-hibah perguruan tinggi. Yang diikuti oleh Undang-Undang Hatch dari tahun 1887, yang mendanai penelitian pertanian, dan oleh Smith-Lever Act of 1914, yang mendanai pendidikan pertanian. Pada tahun 1916, UU Pertanian federal Pinjaman menciptakan koperasi "bank tanah" untuk memberikan pinjaman kepada petani. Itu berkembang menjadi Sistem Kredit Pertanian saat ini, yang merupakan jaringan 50-keadaan keuangan koperasi dengan aset sebesar $ 90 miliar. Meskipun demikian, subsidi federal untuk sektor pertanian masih cukup kecil masuk ke 1920-an. USDA difokuskan pada memproduksi statistik, dana penelitian, dan menanggapi masalah seperti infestasi hama. Tapi panggilan untuk subsidi langsung kepada petani mulai mengintensifkan, dan pada tahun 1929 Undang-Undang Pertanian Pemasaran menciptakan Pertanian Dewan Federal, yang mencoba untuk menaikkan harga komoditas oleh produksi menimbun. Setelah menghabiskan $ 500 juta, ini faedahnya pertanian besar pertama dihapuskan pada tahun 1933. Subsidi pertanian yang diberlakukan selama tahun 1930-an dimulai dengan UU Penyesuaian Pertanian 1933. Program New Deal termasuk mendukung harga komoditas dan kontrol produksi, pemasaran perintah untuk membatasi persaingan, hambatan impor, dan asuransi tanaman. Fitur khusus dari program pertanian telah berubah selama tujuh dekade terakhir, tetapi filosofi perencanaan pusat di belakang mereka tidak. Sementara industri lainnya telah dideregulasi, kebijakan pertanian tetap terjebak di masa lalu, meskipun biaya tinggi dan kerusakan ekonomi yang sedang berlangsung. Antara tahun 1940-an dan 1980-an, Kongres reformasi pertanian kadang-kadang dipertimbangkan, biasanya ketika harga komoditas yang tinggi, tetapi kemudian itu kembali ke subsidi meningkat ketika kondisi pasar kurang favorable.4 Pada 1980-an, pemerintahan Reagan mengusulkan pemotongan subsidi pertanian utama, namun keuangan pertanian berada dalam kondisi buruk pada saat, yang mendorong Kongres untuk meningkatkan dukungan pertanian, tidak mengurangi itu. Subsidi pertanian telah pernah masuk akal secara ekonomi, tetapi sejak tahun 1930-an petani telah menolak pengurangan subsidi, dan mereka umumnya memegang kekuasaan di Kongres. Sementara petani merupakan bagian kecil dari populasi saat ini daripada di tahun 1930-an, lobi pertanian adalah sebagai kuat seperti biasa. Salah satu alasannya adalah bahwa pertanian-negara legislator telah terkooptasi dukungan dari legislator perkotaan, yang mencari subsidi meningkat pada tagihan pertanian untuk program seperti kupon makanan. Legislator mendukung subsidi lingkungan juga telah dikooptasi sebagai pendukung tagihan pertanian. Akibatnya, banyak legislator memiliki kepentingan dalam meningkatkan anggaran USDA, tapi sedikit yang datang untuk membela pembayar pajak yang kaki tagihan. Pada tahun 1996, Kongres akhirnya disahkan beberapa pro-reformasi pasar pertanian dalam hukum "Kebebasan untuk Farm". Hukum mengizinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam keputusan petani menanam mereka dan bergerak menuju ketergantungan lebih besar pada penawaran pasar dan permintaan. Namun, hukum tidak berakhir pemotongan subsidi pertanian, sebagai dukungan Kongres diperluas dalam serangkaian besar tagihan pertanian tambahan pada akhir tahun 1990an. Ketika undang-undang 1996 disahkan, subsidi diharapkan biaya $ 47 miliar total dari 1996 sampai 2002, tetapi berakhir dengan biaya $ 121 billion. Sayangnya, kebijakan pertanian federal telah lama berdiri rip-off dari pembayar pajak Amerika, yang berlanjut ke abad 21. Pada tahun 2002, Kongres dan George W. Bush sepakat untuk peternakan undang-undang yang terbalik sebagian reformasi 1996. Hukum tahun 2002 meningkat pembayaran subsidi diproyeksikan sebesar 74 persen selama 10 years.6 Ia menambahkan tanaman baru ke gulungan subsidi, dan itu menciptakan skema jaminan harga baru yang disebut "countercyclical" program. Pada tahun 2008, Kongres mengesampingkan hak veto presiden untuk memberlakukan undang-undang pertanian yang diperpanjang mendukung yang ada dan menciptakan program-program subsidi baru. Undang-undang menambahkan "bencana permanen" program untuk daerah sering dilanda oleh kondisi buruk, dan menambahkan sebuah program perlindungan pendapatan dirancang untuk mengunci harga tinggi 2008 komoditas. Hal ini juga dibantu produsen tanaman khusus, seperti buah-buahan dan sayuran, dengan berbagai program baru. RUU peternakan 2008 menambahkan sebuah program gula ke etanol yang baru di bawah pemerintah membeli gula impor kelebihan yang mungkin menempatkan tekanan pada inflasi harga gula domestik. Program ini membela 85 persen petani gula dalam negeri 'dari pasar gula AS, dan menyediakan bagi pemerintah untuk menjual gula berlebih, bingung jika perlu, untuk produsen etanol. Sistem kesejahteraan yang luas federal untuk usaha peternakan mahal untuk pembayar pajak dan hal ini menciptakan distorsi dalam perekonomian. Subsidi mendorong petani untuk secara berlebihan, yang mendorong turun harga dan menciptakan tuntutan politik untuk subsidi lebih lanjut. Subsidi mengembang harga tanah di pedesaan Amerika. Dan aliran subsidi dari Washington menghalangi petani dari berinovasi, pemotongan biaya, diversifikasi penggunaan lahan mereka, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk makmur dalam ekonomi global yang kompetitif. Distorsi yang disebabkan oleh kebijakan pertanian pemerintah federal telah lama diakui. Pada tahun 1932, seorang anggota Kongres mencatat bahwa Departemen Pertanian menghabiskan "ratusan juta tahun untuk merangsang produksi produk pertanian oleh setiap metode, dari mengairi lahan limbah untuk meminjamkan dan bahkan memberikan uang kepada para petani, dan sekaligus menasihati mereka bahwa ada ada pasar yang memadai untuk tanaman mereka, dan bahwa mereka harus membatasi produksi. "7 kebodohan adalah sama tujuh dekade kemudian, kecuali bahwa subsidi telah meningkat dari" ratusan juta "untuk puluhan miliar dolar.
Delapan Jenis Subsidi Pertanian
1. Pembayaran langsung.
Pembayaran langsung adalah kas subsidi bagi produsen dari 10 tanaman: gandum, jagung, sorgum, barley, gandum, kapas, beras, kedelai, minyak sayur minor, dan kacang. Tiga terakhir ditambahkan dalam hukum pertanian 2002. Pembayaran langsung didasarkan pada ukuran historis hektar pertanian yang digunakan untuk produksi dan tidak berhubungan dengan produksi saat ini atau harga. Didirikan pada tahun 1996, pembayaran langsung tersebut dimaksudkan untuk transisi, cara untuk menyapih petani dari program kuno harga jaminan. Sayangnya, pembayaran langsung belum berkurang dari waktu ke waktu seperti yang direncanakan. Dalam kebanyakan tahun, pembayaran langsung adalah sumber terbesar dari subsidi untuk petani di lebih dari $ 5 miliar per tahun. Pembayaran langsung dipisahkan dari produksi saat ini, yang membuat mereka kurang distorsi daripada jenis lain dari subsidi. Namun, sejumlah besar pembayaran ini dibuat untuk pemilik tanah yang tidak lagi bahkan digunakan untuk pertanian. The Washington Post memperkirakan bahwa antara tahun 2000 dan 2006 USDA membagikan $ 1,3 miliar pembayaran langsung ke orang yang tidak farm.8 koran menunjuk ribuan hektar lahan yang sebelumnya digunakan untuk menanam padi di Texas. Tanah ini sekarang digunakan untuk perumahan pinggiran kota dan tujuan lainnya, tetapi pemilik tanah terus menerima subsidi pertanian federal. 2. Pinjaman pemasaran.
Program pinjaman pemasaran adalah program harga dukungan yang telah menjadi bagian dari sistem subsidi pertanian sejak New Deal. Awalnya itu hanya sebuah program pinjaman jangka pendek, tapi hari ini memberikan subsidi yang besar dengan membayar harga minimum yang dijamin untuk tanaman. Program pinjaman pemasaran mendorong produksi berlebih dengan menetapkan harga lantai pada tanaman dan dengan mengurangi variabilitas harga yang dinyatakan akan menghadapi produsen di pasar terbuka. Program pinjaman pemasaran mencakup tanaman sama dengan subsidi mengarahkan program-gandum, jagung, sorgum, barley, gandum, kapas, beras, kedelai, minyak sayur minor, dan kacang. Selain itu, hukum pertanian 2002 diperluas kelayakan untuk produsen dari wol, mohair, madu, kacang polong kering, lentil, dan kacang buncis. Dalam beberapa tahun terakhir, pembayaran di bawah program ini telah berkisar dari sekitar $ 1 miliar menjadi $ 7 miliar per tahun. Dalam program ini, petani mengambil "nonrecourse" pinjaman dari USDA menggunakan tanaman mereka sebagai jaminan, yang memungkinkan petani untuk default pada pinjaman tanpa penalti. Di masa lalu, jika harga pasar turun di bawah tingkat sasaran, petani tetap pinjaman mereka dan dibatalkan rendah nilai hasil panen mereka kepada pemerintah. Pembayar pajak membayar biaya terjebak pinjaman dan biaya stok tanaman menyimpan. Saat ini, subsidi pemasaran yang paling pinjaman dalam bentuk "pembayaran pinjaman kekurangan," yang memungkinkan petani untuk memotong proses pinjaman dan hanya menerima pembayaran subsidi. Atau, petani dapat menerima "keuntungan pinjaman pemasaran," di mana petani dapat membayar pinjaman mereka USDA pada tingkat preferensial. Petani tidak menerima subsidi dari program pinjaman pemasaran hanya ketika harga tanaman rendah. Mereka telah menjadi ahli di game sistem untuk memaksimalkan subsidi mereka setiap tahun. Petani dapat mengunci dalam keuntungan pemerintah ketika harga musiman yang tinggi rendah, dan kemudian menjual tanaman mereka ketika harga pasar lebih tinggi. The Washington Post melaporkan bahwa "petani menuai keuntungan, bahkan di tahun-tahun yang baik," mencatat bahwa program 9 "telah menjadi begitu tertanam dalam keuangan lahan pertanian para petani kadang-kadang berharap untuk menjatuhkan harga pasar sehingga mereka dapat menangkap subsidi yang lebih besar."
3. Pembayaran countercyclical.
Sementara hukum pertanian 1996 menjauh dari subsidi harga jaminan tradisional, tagihan pertanian 2002 berbalik arah dan memeluk mereka dengan penambahan program countercyclical. Program ini mencakup 10 komoditi yang sama seperti program-gandum pembayaran langsung, jagung, sorgum barley, gandum, kapas, beras, kedelai, minyak sayur kecil, dan kacang-dan tagihan pertanian 2008 ditambahkan kacang polong kering, lentil, dan kacang buncis. Dalam beberapa tahun terakhir, pembayaran countercyclical telah berkisar dari sekitar $ 1 miliar menjadi $ 4 milyar per tahun. Program countercydical memberikan subsidi yang lebih besar saat harga pasar lebih rendah. Hal ini juga merangsang produksi pertanian berlebih, seperti halnya program pinjaman pemasaran. Namun, pembayaran countercyclical terikat dengan ukuran produksi historis, sementara pemasaran subsidi pinjaman terkait dengan produksi saat ini. Untuk alasan itu, pembayaran countercyclical yang dianggap kurang distorsi daripada pembayaran pinjaman pemasaran. 4. Subsidi konservasi.
USDA program konservasi mengeluarkan sekitar $ 3 milyar setiap tahun untuk para petani bangsa. Program konservasi subsidi terbesar adalah Konservasi Reserve Program, yang diciptakan pada tahun 1985 untuk idle jutaan hektar lahan pertanian. Dalam PRK, dibayar petani untuk tidak menanam tanaman, tetapi untuk menumbuhkan penutup tanah seperti rumput atau pohon pada hektar pensiun. Sebagian besar tanah malas bawah PRK dimiliki oleh petani pensiun, sehingga seseorang tidak bahkan harus menjadi petani bekerja untuk mendapatkan subsidies. USDA menyediakan berbagai program subsidi konservasi lainnya, termasuk Program Keamanan Konservasi, yang ditambahkan pada tahun 2002. Program-program ini menanggapi kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan produksi di tanah pertanian marjinal, yang diperburuk oleh subsidi federal. Cara yang lebih mudah dan lebih murah untuk mengurangi produksi berlebih akan hanya menghilangkan subsidi pertanian.
5. Asuransi.
Badan Manajemen Risiko menjalankan pertanian USDA program asuransi. Baik "hasil" dan "pendapatan" asuransi yang tersedia bagi petani untuk melindungi terhadap cuaca buruk, hama, dan harga pasar yang rendah. RMA menggambarkan misinya sebagai membantu petani "mengelola risiko bisnis mereka melalui efektif, berbasis pasar solusi manajemen risiko. RMA memiliki pengeluaran tahunan sekitar $ 4 miliar, mempekerjakan sekitar 550 orang, dan kegiatan yang jauh dari "berbasis pasar . "Kebijakan asuransi tanaman federal yang dijual dan dilayani oleh 16 perusahaan asuransi swasta, yang menerima subsidi federal untuk biaya administrasi dan risiko asuransi. Perusahaan beroperasi seperti kartel, mendapatkan keuntungan berlebih dari premi tinggi mereka charge. Mereka lolos dengan bahwa karena pemerintah memberikan subsidi besar untuk premi asuransi, sehingga petani hanya membayar sekitar sepertiga biaya penuh dari kebijakan mereka. Kartel-seperti struktur dari sistem saat ini dibuat jelas pada tahun 2005, ketika, di bawah tekanan lobi dari perusahaan asuransi, Kongres tergelincir upaya oleh perusahaan untuk menawarkan polis asuransi untuk farmers. Pada tahun 2007, program asuransi tanaman USDA dikritik pada sidang pengawasan langka dari program pertanian oleh sebuah komite non-pertanian di Kongres. Ketua Pengawasan DPR dan Komite Reformasi Pemerintah, Henry Waxman (D-CA), disebut USDA asuransi "contoh buku teks limbah, penipuan, dan penyalahgunaan pembelanjaan federal. lebih dari $ 8 miliar dana pembayar pajak telah disia-siakan dalam pembayaran kelebihan perusahaan asuransi dan perantara lain
6. Bantuan Bencana.
Selama beberapa dekade, Kongres telah berulang kali diperluas program asuransi tanaman dalam rangka untuk mengurangi ketergantungan petani pada dana talangan darurat. Tapi subsidi asuransi dan dana talangan darurat baik telah tumbuh dalam biaya. Setelah hanya tentang segala macam kerusakan tanaman, Kongres melompat ke mendeklarasikan sebuah "bencana" dan mendistribusikan jutaan dolar untuk petani, apakah atau tidak benar-benar berkelanjutan petani tertentu substansial damage. Sebuah analisis Washington Post menemukan bahwa "petani sering dibayar dua kali oleh pemerintah, sekali dalam asuransi bersubsidi dan kemudian kembali pada bantuan bencana. RUU pertanian 2008 memiliki program bencana baru mahal permanen, dimaksudkan untuk mengurangi tagihan darurat ad-hoc lega. Dan perhatikan bahwa produk yang tidak dicakup oleh asuransi federal, seperti budidaya, jamur, pohon Natal, ginseng, dan rumput rumput, memiliki Tanaman Program Bantuan Bencana Noninsured khusus. 7. Subsidi ekspor.
USDA mengoperasikan berbagai program untuk membantu petani dan perusahaan makanan dalam penjualan asing mereka. Tangan Pasar Program Akses keluar $ 200,000,000 setiap tahun untuk produsen dalam mendukung kegiatan seperti kampanye iklan. Penerima meliputi Dewan Spirits suling, Pet Food Institute, Asosiasi Brewers, Dewan Popcorn, Wine Institute, dan Food. Program Welch lain, program Pengembangan Pasar Luar Negeri, tangan keluar $ 35.000.000 per tahun untuk kelompok-kelompok seperti Amerika kacang Council, Dewan Kapas Internasional, dan Dewan Mohair dari America.
8. Pertanian Penelitian dan Statistik.
Sebagian besar industri Amerika mendanai penelitian mereka sendiri dan program pembangunan. Industri pertanian merupakan pengecualian. USDA menghabiskan sekitar $ 3 miliar per tahun pada penelitian pertanian, layanan informasi statistik, dan studi ekonomi. USDA melakukan penelitian di 108 lokasi yang berbeda dan memberikan subsidi kepada 50 negara untuk penelitian dan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Analisis Kebijakan Publik Pertanian Amerika Serikat dalam Implementasi Public Law 107 – 171 : Farm Security and Rural Investment Act of 2002 Pasca Agreement on Agriculture. http://fisip.uns.ac.id/publikasi/sp4_2_rahmah.pdf
. Agriculture Subsidies. http://www.downsizinggovernment.org/agriculture/subsidies.
Major Crops Grown in the United States. http://www.epa.gov/agriculture/ag101/cropmajor.html.
. Crop Production. http://www.epa.gov/agriculture/ag101/cropmajor.html.
Agriculture in the United States. http://en.wikipedia.org/wiki/Agriculture_in_the_United_States.

Saturday, November 26, 2011

STP dan Marketing Mix Produk Indomie

Indonesia sebagai negara berpenduduk besar telah menempatkan industri pangan sebagai industri yang strategis baik dalam penyerapan pasar maupun penyediaan sumber daya. Keragaman budaya dari ratusan suku bangsa yang tersebar di luasan wilayah kepulauan Indonesia merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai tinggi. Perilaku makan merupakan bagian penting pula dari adat istiadat di banyak suku, bahkan makanan telah menjadi simbol kebudayaan dan berpotensi menjadi bagian budaya nasional. Tuntutan akan kecepatan dan kepraktisan yang hampir menyentuh seluruh aspek kehidupan dan kelompok masyarakat melahirkan budaya instan termasuk pada budaya makanan instan. Salah satu jenis makanan instan yang cukup popular adalah mi instan. Pergeseran pola konsumsi masyarakat ini ternyata berdampak positif terhadap industri makanan instan, terutama industri mie instan. Salah satu produsen mie instan terbesar di Indonesia saat ini adalah Indofood. Perusahaan ini menguasai hampir 80 % dari produksi mie instan di Indonesia, bahkan indomie menduduki market leader dalam persaingan mie instan. idak dapat dipungkiri, mie memang sudah menjadi bagian penting dalam pola makan rumahtangga, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan.
Perubahan gaya hidup acap mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi. Bahkan kian hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan harganya terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan perut. Saat ini Indofood masih merajai pasar mie instan di Indonesia. Peran mie memang luwes, tidak hanya sebagai pangan pokok, tetapi dapat pula berperan sebagai lauk- pauk sehingga sering dijumpai masyarakat yang makan nasi dengan lauk mie goreng atau mie kuah.Semakin banyaknya jenis maupun merek mie instan yang beredar di pasar,maka keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk saja, tetapi sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen yang heterogen, sehingga dapatdiketahui dengan jelas kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut sesuai dengan karakteristik dari masing-masing segmen. PT. Indofood Sukses Makmur bergerak di bidang usaha industri pengolahan makanan yang hampir seluruh produknya menguasai pasar di Indonesia. Produk yang dihasilkan termasuk mie instant (Indomie, Sarimi, Supermi, Cup Noodles, Pop Mie, Intermie, Sakura). Indofoodmerupakan produsen mie instant terbesar dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus per tahun. Selain itu Indofood juga mempunyai jaringan distribusiterbesar di Indonesia.Berdasarkan data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (2004-2006), perkembangan produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instant dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan datang.PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itukeinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karenakebutuhan ini akan senantiasa berubah. Perkembangan produk mie instan yangsudah dianggap sebagai makanan cepat saji dan bahkan sebagai makanan pokok,menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie instan ini semakin tinggi. Perubahan gaya hidup acap mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi. Bahkan kian hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan harganya terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan perut. Saat ini, Indofood masih merajai pasar mie instan di Indonesia, sekaligus merupakan perusahaan mie instan terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus. Selain Supermi, Sarimi, dan Sakura, Indomie merupakan merek andalan Indofood. Begitu kuatnya citra Indomie di pasar sehingga sebagian masyarakat menganggap seolah mie instan itu adalah Indomie (Indomie menjadi Top of Mind mie instan). Dalam Top Brand Index (TBI) periode 2006-2008, Indomie menduduki posisi pertama dengan TBI berturut-turut 65,8% , 66,5% , dan 71,4% pada tahun 2006, 2007, dan 2008 (David, S.S., 2008, Majalah Marketing-Edisi Khusus TOP BRAND). Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a). Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).
b). Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)
c). Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)
Segmentasi
Demografis:
 Citarasa berdasarkan asal wilayah
Secara umum, produk Indomie dapat dinikmati untuk seluruh masyarakat Indonesia, baik Indomie Goreng (Fried Noodles) maupun Indomie Rebus (Soup Noodles), namun secara khusus, Indomie juga menciptakan kreasi rasa nusantara. Indomie dengan kreasi rasa nusantara, mulai dari Soto Medan, Soto Banjar Limau Kuit, Soto Betawi sampai Coto Makassar, Mie Cakalang dan Rasa Sate Ayam, dll. Dengan rasa nusantara tersebut, Orang Banjar yang tinggal di Makassar, maupun sebaliknya tetap dapat menikmati cita rasa masakan kesukaannya.
 Pendapatan Segmentasi ini nyaris tidak kelihatan, tapi mungkin perlu diperhatikan baik-baik keberadaan Indomie Premium (Special Quality Instant Noodles). Dengan superior-quality wheat flour with additional toppings, harganya relatif lebih mahal dari pada jenis indomie lainnya. Sehingga, umumnya Indomie Premium dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas
Geografis
Indomie diproduksi berdasarkan wilayah, yaitu:
 Indomie untuk wilayah Indonesia
 Indomie untuk wilayah Asia Tenggara
 Indomie untuk wilayah Australia
 Indomie untuk wilayah Timur Tengah
 Dll.
Targetting
Produk Indomie memiliki target pasar untuk semua umur kecuali balita (full market coverage). Produk Indomie melakukan Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda (yaitu: Indomie Goreng/Fried Noodles, Indomie Rebus/Soup Noodles, Indomie Rasa Nusantara/Regional Tastes, Indomie Premium /Special Quality Instant Noodles, dab Indomie Jumbo) dengan pandangan bahwa konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut
Positioning
Produk Indomie dalam Websitenya menulis kutipan pernyataan dari seorang pakar, yaitu Prof. Dr. FG Winarno, Dosen Universitas Katolik Atma Jaya. “Mie instan itu makanan yang praktis dan sehat untuk dikonsumsi, asal dihidangkan dengan lauk pauk lainnya seperti telur atau daging. Hal ini karena makanan yang seimbang harus mengandung protein selain karbohidrat.” Positioning indomie adalah Menanamkan dibenak konsumen bahwaindomie konsumen bahwa indomie adalah mienya orang Indonesia, dengan cita rasa Nusantara dari berbagai daerah, sehingga sesuai dengan taglinenya“Indomie Seleraku”
Produk
Indomie adalah merek produk mi instan yang sangat populer di Indonesia. Indomie diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Produk paling sukses dari perusahaan milik Sudono Salim ini mulai diluncurkan ke pasar sejak tahun 1969, pertama kali hadir dengan Rasa Kaldu Ayam saja. Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara lain di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa, menjadikan Indomie sebagai salah satu dari segelintir produk asli Indonesia yang mampu menempus pasar internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan. Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya, produk mi instan ini disebut memiliki berbagai kandungan gizi seperti enegi, protein, niasin, asam folat, pantotenat, mineral besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A,C, B1, B6, dan B12. Bagaimanapun, konsumsi Indomie secara frekuentif tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung pewarna tartrazine yang tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang. Satu bungkus indomie standar memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
Price
Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan, tidak jarang warga Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri membawa Indomie untuk mengatasi masalah ketersediaan makanan yang praktis dan sesuai dengan selera Indonesia. Kepraktisan dalam penyajiannya dan mudahnya pendistribusian membuat Indomie menjadi andalan warga Indonesia saat terjadi tragedi bencana alam untuk mengatasi masalah keterbatasan dan kelangkaan bahan pangan di lokasi dengan segera. Harga indomie relatif ekonomis, di Indonesia pada tahun 2010, indomie dihargai Rp. 1350,00 per bungkusnya atau sekitar 10 sen dolar Amerika. Di Australia, tahun 2009 indomie dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus indomie, sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya, dan dapat ditemukan di berbagai supermarket Asia seperti Lion Supermarket, Marina Food, atau 99 Ranch
Place
Indofood memiliki satu grup tersendiri yang menangani pendistribusian produk- produknya yaitu Grup Distribusi Indofood. Grup distribusi Indofood sangat berperan dalam meningkatkan penjualan produknya. Peningkatan penjualan pada tahun 2007 misalnya, merupakan satu hasil kerja keras dari Grup distribusi Indofood, dan tentusaja hasil dari output bagian-bagian lain pula. Indofood dalam pendistribusiannyacon cern sekali dengan stock point yang ada di kawasan-kawasan startegis, yang dapat menjamin kelancaran distribusi produk ke ritel-ritel. Penetrasi yang dalam juga telah dilakukan oleh grup ini dengan menambah stock point, sehingga dapat meningkatkan jumlah ritel yang dilayani dan dapat menjangkau kawasan-kawasan pedesaan.Dalam konteks produk Indofood adalah mi instant, pendistribusiannya dapatdikatakan sudah cukup dalam, paling tidak menurut pendapat penulis. Hal tersebut terindikasi dari tersebarnya warung-warung yang khusus menjual indomie yang siapmakan. Selain itu, indikasi lain adalah keberadaan indomie di warung-warung keci lselain tentu saja keberadaannya di setiap supermarket di pelosok Indonesia.Dan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Qasa Consulting, kekuatan distribusi Indomie terbukti dalam The Most Powerfull Distribution Performance tahun 2007,yang mencapai 95%, sedangkan Mi Sedaap yang merupaklan pesaingnya mempunyai kekuatan distribusi sebesar 73%. Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Promotion
Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Indomie sangat dikenal dengan taglinenya, "Indomie Seleraku".Pada tahun 2008 Indomie melakukan inovasi dalam promosinya dengan mengadakan event Indomie Jingle Dare, sebuah ajang kompetisi bagi pelajar tingkatan SMA untuk membuat jingle bagi iklan Indomie. Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara ”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai Indomie.

WelCome !!!!

Akhirx Punya bLog sendiri. aLhamdulillahhh....,:)